Langsung ke konten utama

25 jam

Ketika jam kuliah berlangsung, sejenak aku terdiam dan merenung, rasanya seperti ada yang berbeda hari ini. Ternyata ada yang berubah dari penampilan Dara. Hatiku seketika berbicara "kenapa kamu terlihat cantik, Ra".

Aku dan manusia itu memang tidak sering bertegur sapa, berbicara pun juga jarang dan sebenarnya aku tidak ingin tahu banyak tentang dia. Tapi sejauh ini yang ku tau dia hobi mengoleksi boneka-boneka lucu.

Sampai tiba notifikasi darinya muncul. Ah, malam ini hujan, tapi aku laper. Mau ngajak teman-teman ke tempat biasa makan tapi hujan belum juga reda. Seraya mengisap rokok, duduk di depan alfamart, aku menatap layar ponselku penuh dengan wajahnya.

Setelah aku sadari, ternyata rasa kagum itu cuman kagum yang biasa saja, entah tak biasa. Aku kagum pada cara berbicaranya yang khas, kagum pada cara pandangnya, dan kagum pada cara dia berpikir, tapi aku tidak sedang mencintainya.  

Kita sedang dipertemukan di tempat yang sama, aku mencoba menyapanya dengan ceria, namun sapaanku dibalas dengan diamnya yang menyebalkan, aku mulai bingung, sebenarnya makhluk ini sedang kenapa? Diamnya seakan menyimpan amarah yang besar terhadap aku.

Aku sedikit malu, di kamar kost aku kepikiran tentang apa yang tadi sedang terjadi. Aku merasa apakah ada yang salah dari diriku? Atau mungkin aku pernah menyakiti hatinya? Atau bagaimana ya? "Kalau aku tanya ke Dara, gengsi. Kalau nggak nanya aku kepo, ah gimana sih, kok jadi rumit". 

Komentar

  1. Semoga dara sehat selalu dan terus menemani kala malam yang dimna muda mudi bercengkrama

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, A. Semoga Aa juga.
      Ohiya, kalau aku masih nulis aku baik-baik saja. Semoga tersampaikan lewat pesan si Dara. Salam, 😊

      Hapus

Posting Komentar