Bu, sekarang usiaku sudah dewasa. Namun terkadang aku masih suka bersikap seperti anak SMA. Bahkan pernah tidak menyadari kalau sudah berusia kepala dua. Jangan bilang aku ini egois. Tapi dibilang egois aku sudah menyadari kalau diriku memang egois, keras kepala!
Tapi, Bu. Aku ingin menyampaikan bahwa sebenarnya aku bersyukur punya Ibu sepertimu. Selama ini aku sudah dididik sebagai anak nomor dua yang mandiri, walaupun aku masih suka menangis dan belum bisa menghadapi masalah dengan tenang, setidaknya aku tidak selalu merepotkan banyak orang. Aku ingat betul, kalimat yang selalu Ibu katakan "Jangan suka minta-mintaan", artinya aku tidak boleh menyusahkan ataupun gampang meminta apapun dengan orang lain.
Bu, aku masih ingin dipeluk, disuapin makan, ditemani tidur dan diperhatikan layaknya anak kecil. Sejak keputusan untuk jauh dari rumah, aku kerap merasa kesepian. Aku bahkan bingung untuk menentukan tempat pulang, karena itu aku selalu mengalihkan untuk pergi jalan-jalan atau sekedar me time, seperti yang biasa kupamitkan kepadamu.
Ketika aku pulang, di rumah hanya ada aku dan kesunyian, Ibu dan Bapak sudah sejak lama tidak ada di rumah, ini lebih menyakitkan dari sekedar dua manusia yang sedang LDR, Bu. Karena itu, aku memilih untuk tidak pulang dan tidak ingin pulang untuk sementara waktu. Karena aku pulang atau tidak, keadaannya akan tetap sama. Sama-sama sibuk dengan dirinya masing-masing.
Maaf ya Bu, dan terima kasih untuk dedikasinya selama dua puluh satu tahun aku hidup dan sembilan bulan aku didalam perut. Jangan sibuk terus, aku mau banyak cerita tentang aku di sini. Maaf juga aku selalu ngeluh, selalu banyak keinginan dan kadang buatmu marah.
Tapi tidak apa-apa, semua Ibu dan Bapak lakukan demi aku dan adikku kan?
Tapi, Bu. Aku ingin menyampaikan bahwa sebenarnya aku bersyukur punya Ibu sepertimu. Selama ini aku sudah dididik sebagai anak nomor dua yang mandiri, walaupun aku masih suka menangis dan belum bisa menghadapi masalah dengan tenang, setidaknya aku tidak selalu merepotkan banyak orang. Aku ingat betul, kalimat yang selalu Ibu katakan "Jangan suka minta-mintaan", artinya aku tidak boleh menyusahkan ataupun gampang meminta apapun dengan orang lain.
Bu, aku masih ingin dipeluk, disuapin makan, ditemani tidur dan diperhatikan layaknya anak kecil. Sejak keputusan untuk jauh dari rumah, aku kerap merasa kesepian. Aku bahkan bingung untuk menentukan tempat pulang, karena itu aku selalu mengalihkan untuk pergi jalan-jalan atau sekedar me time, seperti yang biasa kupamitkan kepadamu.
Ketika aku pulang, di rumah hanya ada aku dan kesunyian, Ibu dan Bapak sudah sejak lama tidak ada di rumah, ini lebih menyakitkan dari sekedar dua manusia yang sedang LDR, Bu. Karena itu, aku memilih untuk tidak pulang dan tidak ingin pulang untuk sementara waktu. Karena aku pulang atau tidak, keadaannya akan tetap sama. Sama-sama sibuk dengan dirinya masing-masing.
Maaf ya Bu, dan terima kasih untuk dedikasinya selama dua puluh satu tahun aku hidup dan sembilan bulan aku didalam perut. Jangan sibuk terus, aku mau banyak cerita tentang aku di sini. Maaf juga aku selalu ngeluh, selalu banyak keinginan dan kadang buatmu marah.
Tapi tidak apa-apa, semua Ibu dan Bapak lakukan demi aku dan adikku kan?
Bu, tolong lihat sampai akhir perjalananku ini.
Dengan penuh angkuh, redam dan emosi, anak lelakimu berani menulis ini.
Dengan cinta, aku kangen belaianmu.
Dengan penuh angkuh, redam dan emosi, anak lelakimu berani menulis ini.
Dengan cinta, aku kangen belaianmu.
Komentar
Posting Komentar