Mungkin bagimu perasaan ku ini receh.
Aku sudah berusaha menerima apa yang sedang terjadi, berusaha tidak menyiksa diri, dan berdamai dengan keadaan yang membuat sakit. Terlihat sulit, tapi aku harus bisa.
Selain kamu, disini yang membuat sangat patah adalah perkataan-perkataan dusta yang difaktakan, seolah nyata padahal tidak. Mungkin bagimu perasaanku ini receh dan bisa diuji coba. Asal kamu tahu, aku bersusah payah untuk mulai percaya dan mencintai kembali.
Ujian terbesar dalam proses melupakanmu adalah ketika sedang sendiri. Bukan karena aku tidak terima dengan realita yang ada, butuh waktu untuk mengembalikan semuanya agar terlihat baik-baik saja.
Disini aku tidak berhak marah, sedih, ataupun kecewa. Karena bagaimanapun juga aku menghargai keputusanmu, aku tidak ingin egois untuk memaksamu sama denganku, aku sangat terluka, tapi tetap kamu yang selalu playing victim, Hahaha.
Lalu, aku harus bagaimana?
Aku sudah berusaha menerima apa yang sedang terjadi, berusaha tidak menyiksa diri, dan berdamai dengan keadaan yang membuat sakit. Terlihat sulit, tapi aku harus bisa.
Selain kamu, disini yang membuat sangat patah adalah perkataan-perkataan dusta yang difaktakan, seolah nyata padahal tidak. Mungkin bagimu perasaanku ini receh dan bisa diuji coba. Asal kamu tahu, aku bersusah payah untuk mulai percaya dan mencintai kembali.
Ujian terbesar dalam proses melupakanmu adalah ketika sedang sendiri. Bukan karena aku tidak terima dengan realita yang ada, butuh waktu untuk mengembalikan semuanya agar terlihat baik-baik saja.
Disini aku tidak berhak marah, sedih, ataupun kecewa. Karena bagaimanapun juga aku menghargai keputusanmu, aku tidak ingin egois untuk memaksamu sama denganku, aku sangat terluka, tapi tetap kamu yang selalu playing victim, Hahaha.
Lalu, aku harus bagaimana?
Ahhh Asmaraloka yang begitu asrar memang susah untuk di mengerti.. layaknya andala yang tak pernah bisa di ketahui kedalam nya ... Lebih baik sore ini tatap saja sandyakala di banrengi dengan secangkir kopi dan doa .. bumantara dan bumi pun akan mengamini ketika hatimu tulus padanya
BalasHapus