Bahwa mencintai di usia dua puluh dua adalah sebuah anugerah yang hebat dan menjadi hancur adalah hal yang biasa.
Maka, semoga dilembutkannya hati agar tidak bosan-bosannya memahami apa itu memberi dan menerima.
Tahun yang banyak kejutan.
Terima kasih untuk diri sendiri, yang mengambil banyak resiko keputusan besar tahun ini. Berani menghadapi banyak una ini sampai badan pegal linu.
Terima kasih untuk kamu dan semua teman terbaik, sahabat terhebat yang membersamai
Mari mengambil jeda, kembali pulang ke dalam diri, mengumpulkan energi untuk hidup lebik baik lagi.
Dan sekiranya begitu, semoga aku menjadi manusia seutuhnya.
Satu lagi, terima kasih atas doa yang mencium kening dan pipi.
Dua puluh dua, aku siap!
Komentar
Posting Komentar