kamu selalu meminta tempat di kepala meski masalah hidupku minta ruang lebih.
pertemuan tak sengaja itu terjadi. sialnya aku tak memanfaatkannya dengan baik kesempatan itu. ah, dasar lelaki ciut yang tak punya nyali.
aku mengenalkanmu dengan Mang Holid, untuk apa, andai kamu tahu mang holid. dengan Pak Sumardi, kau masih belum tahu.
sederhananya gini, mang holid itu punya tempat fotokopi. aku ingin kita yang seperti lembaran-lembaran kertas selesai difotokopi, sedang hangat-hangat. ingin selalu begitu!
lalu, Pak Sumardi. kalau ini lain ceritanya. pak sumardi itu orang yang selalu memberi pengumunan di masjid dekat dengan kostanku. kamu seperti pak sumardi yang selalu meminta tempat ditelingaku padahal aku malas mendengarnya, tapi selalu saja kudengar tiap kali dia berbicara.
kiranya begitu, kejadian-kejadian yang sudah aku lalui denganmu ini semoga hangat seperti mang holid hahaha. dan bisa gak kamu jangan seperti pak sumardi, menyebalkan selalu meminta tempat lebih.
asal kamu tahu ya, aku mulai masuk ke ranah saling menggangu.
dah, segitu dulu. aku lagi pusing mikirin laporan akhir scp dan pkl.
piuuuuu...
Komentar
Posting Komentar