Langsung ke konten utama

surat bulan maret

Benar katamu, Romansa itu hanya ada dipikiranku. 


Mencintaimu itu butuh kecerdasan dan kesabaran. karenanya, mana bisa perasaanku dibuat cerdas dan sabar untuk menahan akan jangan terlalu begitu mencintaimu. keadaan telah jahat pada kita yang belum tiba waktunya saat ini dan lagi lagi merelakannya kesepian keinginan sendiri. Menyedihkan bukan keadaan ini. Aku sebut saja ini sepi.


Sepi duduk di pojok kamarku ia melamun panjang sampai ketiduran menunggu puan yang akan memeluknya. Ia selalu mengikutiku ke mana pun aku pergi, menempel di jaket lusuhku, memberatkan langkah yang seharusnya ringan. Tak sampai di situ, ia masuk ke dalam saku celanaku bersembunyi dari panas dan dingin cuaca pertengahan Maret kemarin.


Berjalan sendirian bak bang Hasan memutari kampus, menemukan keanehan-keanehan yang tak biasa ia temui sebelumnya. oh iya, semenjak dan gagalnya aku dan kamu ketemu di bulan Maret ini, sepi makin menjadi-jadi, semakin urakan dan tak karuan, diam di saku celana tak mau ke luar karena malu pada sekitar. Ia tak punya teman cerita, tak punya pula tempat pulang. Sungguh menyedihkan sepi itu


Suatu sore, ia bertemu dengan seseorang. Mengintip dari saku celana dengan penuh hati-hati, ia menyelinap, merayap, mendekat, lalu melompat ke pengait tas seseorang itu. Sesampai di rumahnya, ia kedinginan karena dibawa dengan penuh arogan, tepat pukul sebelas malam, tetiba suara ponsel seseorang itu bergetar tanda ada panggilan masuk tapi diabaikan sampai beberapa kali terulang. 


Sepi bergegas melihat ponsel yang terus menyala padahal pemiliknya sudah larut dalam tidurnya. Di depan ponsel yang menetap dengan penuh penasaran dan di layar ponselnya terpaut pesan dari seorang laki-laki yang berisi, "Benar katamu. Romansa itu hanya ada dipikiranku". 


Kejam, sepi dan mencekam malam itu. Ia tidur di pojok kamar dekat dengan lampu tidur pemilik ponsel itu sambil bergumam, "Pulang yang tidak kepelukanmu adalah kepulangan yang terkutuk". 


Sepi dan kesepian bedanya apa?


Untukmu, terima kasih yang sudah hadir di bulan ini. Di dunia ini aku hanyalah seorang pemuda. Karenanya, maafkanlah aku jika gagal membahagiakanmu.  Sampai bertemu di ruang yang menurutku dan semoga menurutmu baik dan penuh cinta lainnya. 

Komentar